Virus-virus lokal tampaknya semakin sering muncul saja di Indonesia ini. Mulai dari brontox, blue fantasy, w32.Chir.B@mm, BlueVenThexi, dll. Biasanya para virus itu menyebar melalui flashdisk ato file server yang ada. Sehinga yg mengakses flashdisk atau file server tadi akan terinfeksi virus juga.
Kebetulan di lab saya mengalami kejadian itu. Salah satu file server yang menyimpan data master2 program terkena virus w32.Chir.B@mm. Yang berakibat rusaknya file2 virus tersebut. Hal ini jelas sangat merugikan admin2 yang ada.
File-file virus ini biasanya menduplikasi dirinya dengan cepat. Juga biasanya mempunyai ciri2 tertentu seperti ekstensi file .scr, .eml ato yg lain.
Nah ternyata saya baru tahu klo di Samba itu bisa mencegah file dengan nama tertentu untuk masuk maupun untuk diakses dari luar. 😦 .Yaitu dengan menggunakan option “veto files” pada share2an yang dibuat.
Misalkan tambahkan saja veto files = /*.scr/*.eml/thumbs.com/
pada bagian globals, maka semua file dengan ekstensi scr dan eml serta file dgn nama thumbs.com tidak akan bisa masuk ke dalam file server anda dan bila memang ada di server, file itu tidak akan bisa diakses dari luar.
Lalu apa saja yang harus diisikan pada option veto files itu? Gampang saja cukup masukkan regex dari nama file yg tidak diijinkan. Pisahkan dengan tanda / (slash) untuk tiap regex ato nama file seperti contoh di atas.
Yah, kira sekian dl secuil tambahan info dari saya. Semoga berguna buat kita semua.
sip bas … keren2 …
gak usah dike’i write access ae. pasti aman, wekekekeke.
@Hendrawan :
Lha nek g ono write access g usa gae share2an ae 😀
Somehow i missed the point. Probably lost in translation 🙂 Anyway … nice blog to visit.
cheers, Mood.
iya pek,
gara2 pirus 😦
beralih ke linux sekarang…
semisal kalo kita hanya menginginkan file – file office saja yang berada dalam folder yang kita share gmn?
jadi kita veto file semua tipe file kecuali *.doc/*.xls/*.ppt/ begitu.. mohon pencerahan nya..
trima kasih 😉
Makasih infonya…. 🙂
coba dulu ah